Alur Merupakan Rangkaian Peristiwa Yang Memiliki Hubungan Sebab Akibat Sehingga Menjadi Satu Kesatuan Yang Padu Atau Bulat Dan Utuh. Alur Disebut Juga?

Alur merupakan rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu atau bulat dan utuh. Alur disebut juga?

  1. setting
  2. penokohan
  3. dialog
  4. plot
  5. amanat

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: D. plot.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban D benar, dan 0 orang setuju jawaban D salah.

Alur merupakan rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu atau bulat dan utuh. Alur disebut juga plot.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. setting menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. penokohan menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. dialog menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. plot menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban E. amanat menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah D. plot

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Dijawab Oleh : Kunjaw

BACA JUGA :  Di trotoar itu ada delapan orang anak pengemis berumur sekitar sepuluh dan lima belas tahun. Mereka kotor bagaikan sampah . Di antara anak-anak itu seorang di antara mereka, anak yang terkecil dari mereka, menderita cacat fisik pada kakinya. Sebelah kakinya terpotong tidak jauh di atas lutut. Kaki yang cacat itu menjadi modal utama untuk anak-anak itu mengemis. Ketika lampu berwarna hijau, anak yang buntung kakinya itu menari-nari di atas sebelah kakinya yang tumbuh sempurna itu. Ia berputar-putar di atas sebelah kakinya seolah ia seperti gasing yang berputar. Ia menjadi pusat perhatian anak-anak yang mengelilinginya. Mereka menontonnya berputar-putar di atas trotoar itu. Ia sekarang tidak begitu penting. Ia sekarang menjadi tontonan mereka. Ia baru begitu penting ketika lampu berwarna merah (Ketika Lampu Berwarna Merah:3). Penggalan cerita di atas mengambil pola penokohan?

Leave a Comment