“Jimbron adalah seorang yang membuat kami takjub dengan tiga macam keheranan. Pertama, kami heran karena kalau mengaji, ia selalu diantar seorang pendeta. Sebetulnya beliau adalah seorang pastor karena beliau seorang Katolik, tapi kami memanggilnya Pendeta Geovany. Rupanya setelah sebatang kara seperti Arai ia menjadi anak asuh sang pendeta. Namun, pendeta berdarah Italiaa itu tak sedikit pun bermaksud mengonversi keyakinan Jimbron. Beliau malah tak pernah telat jika mengantarkan Jimbron mengaji ke masjid” (SP, 61) Pandangan pengarang dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata tersebut adalah?
- Sangat setuju dengan pandangan pengarang, melalui tokoh Jimron pengarang memberikan gambaran kehidupan religius walaupun hidup berbeda agama dan pengarang juga memberikan gambaran cerminan toleransi dan jiwa sosial melalui tokoh pendeta.
- Tidak setuju dengan pandangan pengarang, melalui tokoh pendeta pengarang memberikan gambaran kehidupan yang religius walaupun hidup berbeda agama.
- Pengarang menghadirkan tokoh Jimbron dalam novel Sang Pemimpi mencerminkan tokoh yang taat beragama dengan mengaji setiap harinya, walaupun dia hidup di lingkungan agama yang berbeda, yaitu agama Katolik. Kemudian pengarang juga menghadirkan cerminan toleransi dan jiwa sosial melalui tokoh pendeta.
- Pengarang memunculkan tokoh pendeta dalam novel tersebut guna menunjukkan religiuitas tokoh.
- Pengarang menciptakan tokoh Jimron dan pendeta agar novel Sang Pemimpi menarik untuk dibaca.
Jawaban: C. Pengarang menghadirkan tokoh Jimbron dalam novel Sang Pemimpi mencerminkan tokoh yang taat beragama dengan mengaji setiap harinya, walaupun dia hidup di lingkungan agama yang berbeda, yaitu agama Katolik. Kemudian pengarang juga menghadirkan cerminan toleransi dan jiwa sosial melalui tokoh pendeta..
Dilansir dari Ensiklopedia, “jimbron adalah seorang yang membuat kami takjub dengan tiga macam keheranan. pertama, kami heran karena kalau mengaji, ia selalu diantar seorang pendeta. sebetulnya beliau adalah seorang pastor karena beliau seorang katolik, tapi kami memanggilnya pendeta geovany. rupanya setelah sebatang kara seperti arai ia menjadi anak asuh sang pendeta. namun, pendeta berdarah italiaa itu tak sedikit pun bermaksud mengonversi keyakinan jimbron. beliau malah tak pernah telat jika mengantarkan jimbron mengaji ke masjid” (sp, 61) pandangan pengarang dalam novel sang pemimpi karya andrea hirata tersebut adalah pengarang menghadirkan tokoh jimbron dalam novel sang pemimpi mencerminkan tokoh yang taat beragama dengan mengaji setiap harinya, walaupun dia hidup di lingkungan agama yang berbeda, yaitu agama katolik. kemudian pengarang juga menghadirkan cerminan toleransi dan jiwa sosial melalui tokoh pendeta..
Baca Juga : Modus dari data : 3, 2, 4, 4, 8, 2, 1, 3, 6, 4, 3, 3, 3 adalah?
Dijawab Oleh : Kunjaw