Perhatian wawasan sejarah berikut ini! Dinasti Abbasiyah yang berkuasa lebih dari lima abad (750-1258) secara umum dibagi atas empat periode. Keempat periode tersebut adalah Periode Awal (750-847), Periode Lanjutan (847-945), Periode Buwaihi (945-1055), dan Periode Saljuk (1055-1258) Selama lima abad pemerintahan dinasti ini, tercatat sejumlah nama khalifah yang berhasil menegakkan sistem pemerintahan Islam dengan adil dan makmur. Mereka itu adalah Abu al-Abbas Abdullah bin Muhammad as-Saffah (721-754). Ia adalah pendiri Dinasti Abbasiyah dan menjadi khalifah pertama. Berikutnya dipimpin oleh penerusnya, seperti khalifah Abu Ja’far al-Manshur (750-775), Al-Mahdi (775-785), Musa al-Hadi (785-786), Harun ar-Rasyid (786-809), Al-Amin (809-813), Al-Ma’mun (813-833), Al-Mu’tasim (833-842), Al-Mutawakkil (847-861), Al-Muntasir (861-862), Al-Musta’in (862-866), dan Al-Mu’taz (866-869) Daulah ini mencapai masa emasnya di masa khalifah ke lima dan tujuh. Pada masa ini, perkembangan khazanah keilmuan dan kebudayaan mencapai puncaknya. Mulai mendirikan banyak lembaga pendidikan, rumah sakit, dan farmasi. Pada masa ini negara Islam menduduki peringkat terkuat dan tak tertandingi. Bahkan pada masa ini didirikanlah sebuah pusat kajian ilmu dan penerjemahan yang bernama Bait Al Hikmah. Pada masa inilah Baghdad menjadi pusat kajian ilmu.Dari bacaan di atas dapat disimpulkan bahwa kejayaan Daulah Abbasiyah di bawah kepemimpinan?

Perhatian wawasan sejarah berikut ini! Dinasti Abbasiyah yang berkuasa lebih dari lima abad (750-1258) secara umum dibagi atas empat periode. Keempat periode tersebut adalah Periode Awal (750-847), Periode Lanjutan (847-945), Periode Buwaihi (945-1055), dan Periode Saljuk (1055-1258) Selama lima abad pemerintahan dinasti ini, tercatat sejumlah nama khalifah yang berhasil menegakkan sistem pemerintahan Islam dengan adil dan makmur. Mereka itu adalah Abu al-Abbas Abdullah bin Muhammad as-Saffah (721-754). Ia adalah pendiri Dinasti Abbasiyah dan menjadi khalifah pertama. Berikutnya dipimpin oleh penerusnya, seperti khalifah Abu Ja’far al-Manshur (750-775), Al-Mahdi (775-785), Musa al-Hadi (785-786), Harun ar-Rasyid (786-809), Al-Amin (809-813), Al-Ma’mun (813-833), Al-Mu’tasim (833-842), Al-Mutawakkil (847-861), Al-Muntasir (861-862), Al-Musta’in (862-866), dan Al-Mu’taz (866-869) Daulah ini mencapai masa emasnya di masa khalifah ke lima dan tujuh. Pada masa ini, perkembangan khazanah keilmuan dan kebudayaan mencapai puncaknya. Mulai mendirikan banyak lembaga pendidikan, rumah sakit, dan farmasi. Pada masa ini negara Islam menduduki peringkat terkuat dan tak tertandingi. Bahkan pada masa ini didirikanlah sebuah pusat kajian ilmu dan penerjemahan yang bernama Bait Al Hikmah. Pada masa inilah Baghdad menjadi pusat kajian ilmu.Dari bacaan di atas dapat disimpulkan bahwa kejayaan Daulah Abbasiyah di bawah kepemimpinan?

  1. Abu Ja’far al-Manshur dan Harun ar-Rasyid
  2. Harun ar-Rasyid dan al-Ma’mun
  3. Al-Ma’mun dan al-Mu’tashim
  4. Al-Amin dan Musa al-Hadi
  5. Al-Muntasir dan al-Mu’taz

Jawaban: B. Harun ar-Rasyid dan al-Ma’mun.

Dilansir dari Ensiklopedia, perhatian wawasan sejarah berikut ini! dinasti abbasiyah yang berkuasa lebih dari lima abad (750-1258) secara umum dibagi atas empat periode. keempat periode tersebut adalah periode awal (750-847), periode lanjutan (847-945), periode buwaihi (945-1055), dan periode saljuk (1055-1258) selama lima abad pemerintahan dinasti ini, tercatat sejumlah nama khalifah yang berhasil menegakkan sistem pemerintahan islam dengan adil dan makmur. mereka itu adalah abu al-abbas abdullah bin muhammad as-saffah (721-754). ia adalah pendiri dinasti abbasiyah dan menjadi khalifah pertama. berikutnya dipimpin oleh penerusnya, seperti khalifah abu ja’far al-manshur (750-775), al-mahdi (775-785), musa al-hadi (785-786), harun ar-rasyid (786-809), al-amin (809-813), al-ma’mun (813-833), al-mu’tasim (833-842), al-mutawakkil (847-861), al-muntasir (861-862), al-musta’in (862-866), dan al-mu’taz (866-869) daulah ini mencapai masa emasnya di masa khalifah ke lima dan tujuh. pada masa ini, perkembangan khazanah keilmuan dan kebudayaan mencapai puncaknya. mulai mendirikan banyak lembaga pendidikan, rumah sakit, dan farmasi. pada masa ini negara islam menduduki peringkat terkuat dan tak tertandingi. bahkan pada masa ini didirikanlah sebuah pusat kajian ilmu dan penerjemahan yang bernama bait al hikmah. pada masa inilah baghdad menjadi pusat kajian ilmu.dari bacaan di atas dapat disimpulkan bahwa kejayaan daulah abbasiyah di bawah kepemimpinan harun ar-rasyid dan al-ma’mun.

BACA JUGA :  Berikut yang bukan merupakan paradigma pengajaran?

Dijawab Oleh : Kunjaw

Leave a Comment