Rumusan pancasila sila ketiga “ Persatuan Indonesia” mengandung nilai dasar “ persatuan”. Nilai praksis dari sila ketiga nampak dalam perilaku ..A. Budi, sebagai seorang “Ketua Kelas” tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada teman-teman di kelasnya. Ana, seorang siswa sekolah “Madani” senang memberikan pertolongan kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan. Suci, senang bergaul dengan siapapun di sekolah tanpa pernah mempersoalkan latar belakang etnik, suku, agama, sosial budaya, agama dan gender. Dara, senantiasa pandai menunaikan apa yang menjadi kewajibannya, tidak hanya pandai menuntut apa yang menjadi haknya. Marsinah, seorang buruh pabrik yang penuh keberanian membela kebenaran dan keadilan dari ketidakadilan yang menimpa para karyawan di perusahaan tempat ia bekerja?
- Budi, sebagai seorang “Ketua Kelas” tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada teman-teman di kelasnya
- Ana, seorang siswa sekolah “Madani” senang memberikan pertolongan kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan
- Suci, senang bergaul dengan siapapun di sekolah tanpa pernah mempersoalkan latar belakang etnik, suku, agama, social budaya, agama dan gender
- kewajibannya, tidak hanya pandai menuntut apa yang menjadi haknya
- Marsinah, seorang buruh pabrik yang penuh keberanian membela kebenaran dan keadilan dari ketidakadilan yang menimpa para karyawan di perusahaan tempat ia bekerja
Jawaban: C. Suci, senang bergaul dengan siapapun di sekolah tanpa pernah mempersoalkan latar belakang etnik, suku, agama, social budaya, agama dan gender.
Dilansir dari Ensiklopedia, rumusan pancasila sila ketiga “ persatuan indonesia” mengandung nilai dasar “ persatuan”. nilai praksis dari sila ketiga nampak dalam perilaku ..a. budi, sebagai seorang “ketua kelas” tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada teman-teman di kelasnya. ana, seorang siswa sekolah “madani” senang memberikan pertolongan kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan. suci, senang bergaul dengan siapapun di sekolah tanpa pernah mempersoalkan latar belakang etnik, suku, agama, sosial budaya, agama dan gender. dara, senantiasa pandai menunaikan apa yang menjadi kewajibannya, tidak hanya pandai menuntut apa yang menjadi haknya. marsinah, seorang buruh pabrik yang penuh keberanian membela kebenaran dan keadilan dari ketidakadilan yang menimpa para karyawan di perusahaan tempat ia bekerja suci, senang bergaul dengan siapapun di sekolah tanpa pernah mempersoalkan latar belakang etnik, suku, agama, social budaya, agama dan gender.
Dijawab Oleh : Kunjaw